Senin, 13 Februari 2012

Isu KIAMAT 2012

Saat ini selain kasus cicak dan buaya yang kelihatannya sudah mulai kehilangan penggemar, maka tema yang mulai sering dibicarakan adalah mengenai isu kiamat 2012. Di internet juga tengah dibanjiri tulisan mengenai kiamat 2012, bahkan di Google Trend terlihat adanya peningkatan pencarian informasi mengenai isu kiamat 2012. Apakah tahun 2012 akan menjadi akhir dari peradaban manusia alias akan terjadi kiamat (end of the world) atau hanya sekedar menjadi isu?
Heboh isu kiamat 2012 diduga dimulai berdasarkan prediksi suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko atau Guatemala yang memprediksi tentang kiamat yang bakal terjadi pada 21 Desember 2012. Di manuskrip suku Maya itu disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini. Lalu ada juga yang menyebutkan ada sebuah planet yang bernama planet Nibiru yang memiliki garis orbit sangat elips, sehingga tidak pernah ditemukan karena pergi berkelana di tempat yang jauh, akan menabrak planet bumi, sehingga terjadilah kiamat. Dan itu terjadi di tahun 2012.
Menurut Bambang S Tedjasukmana - Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) – menanggapi isu kiamat 2012, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975. Dijelaskan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik. Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti.

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost